~MaLu~

Berdasar riwayat Ibnu Umar,
Rasulullah bersabda: ''Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia dan Maha
Agung, bila berkehendak menjatuhkan seseorang maka Allah cabut dari
orang itu rasa malunya. Ia hanya akan menerima kesusahan (dari orang
banyak yang marah kepadanya. Melalui ungkapan kemarahan itu, hilang
pulalah kepercayaan orang kepadanya. Bila kepercayaan kepadanya sudah
hilang maka ia akan jadi orang yang khianat. Dengan menjadi khianat maka
dicabutlah kerahmatan dari dirinya. Bila rahmat dicabut darinya maka
jadilah ia orang yang dikutuk dan dilaknati orang banyak. Dan bila ia
menjadi orang yang dilaknati orang banyak maka lepaslah ikatannya dengan
Islam.

wallahu'alam...

~kesaksian IbLis lakNaTuLLah~

Edisi ini saya akan berbagi tentang suatu hadits yang luar biasa dahsyat maknanya. Saya yakin cukup dengan suatu hadist ini jika setiap kita membaca, menyelami dan mengamalkannya dengan baik insya Allah kita akam menjadi mukmin sejati. Tak perlu berpanjang, berikut kutipan lengkapnya :


  • Dari Muadz bin Jabal dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seorang dari luar rumah:” wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku “Rasulullah bersabda.” Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”. Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.” Umar bin Khattab berkata : “izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah”. Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik”.

    Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”, Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
    Iblis menjawab: ” Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
    “Siapa yang memaksamu?”
    “Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin “.
    “Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh”.

    *Orang yang dibenci Iblis*

    Rasulullah SAW lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?” iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”
    “Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah
    “Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
    “Lalu Siapa lagi?”
    “Orang alim dan wara’ (loyal)”
    “Lalu siapa lagi?”
    “Orang yang selalu bersuci.”
    “Siapa lagi?”
    “Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
    “Apa tanda kesabarannya?”
    “Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar”.
    “Selanjutnya apa?”
    “Orang yang bersyukur”
    “Apa tanda kesukurannya ?”
    “ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
    “Orang seperti Abu Bakar menurutmu?”
    “Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
    “Umar bin Khattab ?”
    “Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
    “Usman bin Affan?”
    “Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
    “Ali bin Abi Thalib?”
    “Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT).

    * Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis*

    “Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?”
    “Aku merasa panas dingin dan gemetar,” “kenapa ?”
    “Sebab, setiap seorang hamba abersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
    “Jika seorang umatku berpuasa ?”
    “Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
    “Jika ia berhaji ?”
    “Aku seperti orang gila.”
    “Jika ia membaca al – qur’an ?”
    “Aku merasa meleleh laksana timah di atas api”
    “Jika ia bersedekah”
    “ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
    “Mengapa bisa begitu ?”
    “ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
    “Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?”
    “Suara kuda perang dijalan Allah.”
    “Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?”
    “Taubat orang bertaubat.”
    “Apa yang dapat membakar hatimu?”
    “Istighfar diwaktu siang dan malam.”
    “Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?”
    “ Sedekah yang diam – diam.”
    “ Apa yang dapat merusak wajahmu ?”
    “ Shalat fajar.”
    “ Apa yang dapat memukul kepalamu ?”
    “Shalat berjama’ah.”
    “ Apa yang paling mengganggumu ?”
    “ Majelis para ulama.”
    “ Bagaimana cara makanmu ?”
    “ Dengan tangan kiri dan jariku .”
    “ Dimanakah kau menaungi anak – anak mu dimusim panas ?”
    “ Dibawah kuku manusia .”

    * Manusia Yang Menjadi Teman Iblis*

    Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis ?”
    “Pemakan riba”
    “Siapa sahabatmu ?”
    “ Pezina”
    “ Siapa teman tidurmu “
    “ Pemabuk. “
    “ Siapa utusanmu ?”
    “ Tukang sihir.”
    “ Apa yang membuatmu gembira ?”
    “ Bersumpah dengan cerai.”
    “ Siapa kekasihmu?”
    “ Orang yang meninggalkan shalat jum’at.”
    “ Siapa manusia yang paling membahagiakanmu ?”
    “ Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

    *Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas*

    Rasullullah SAW lalu bersabda :”Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu”.
    “Iblis segera menimpali : “ tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
    “Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
    “Tidaklah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku. “

    *Iblis dibantu oleh 70.000 anak – anaknya*

    Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak dan setiap anak memilki 70.000 syaitan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak – anak muda, sebagian untuk mengganggu orang tua sebagian untuk menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjama’ah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjama’ah.

    Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.
    Aku punya anak yang senang berada dilidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
    Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
    Syaitan juga berkata ,”Keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak –anakku selalu menyusup dan berubah ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
    Akhirnya mereka menyembah allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
    Tahukah kamu, Muhammad ? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.

    *Cara Iblis Menggoda*

    Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
    Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, Cerai.

    Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur – ngulur shalat, Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya.

    Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan ‘salatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
    Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. I apun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
    Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
    Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat padaku.
    Kebahagiaan apa untukmu, sedangfkan aku amemerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, “Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.

    Ia pun mati dalamkekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, apakh engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam ?”

    *10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT*

    “Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
    “10 macam”
    “ Apa saja?”
    “Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan”(Qs Al Isra :64).
    Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga dari makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
    Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.
    Aku minta agar bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, “ Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).
    Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silakan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

    Iblis berkata : “ Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
    Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

    Rasulullah SAW lalu membaca ayat : “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku: (Qs Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata : “Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk – makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.”

    Sumber : Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi /Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.

    ( Ulama wara berkata : Berbuat baiklah sekuat tenagamu untuk mencapai SYURGA,dan janganlah engkau Menyandarkan terlebih dahulu kepada TAKDIR ).
CP, credit to:Yanazri Haji Abdul Rahman

~Kejayaan milik Allah...~

Belajar Bukan Untuk Periksa…

“Perjuangan adalah kesempatan buat orang yang bijak menilai diri…”
Ramai pelajar menganggap bahawa mereka ini menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan sijil-sijil yang melayakkan mereka mendapat tempat di pasaran kerja pada masa hadapan. Namun hakikatnya, semua ini merupakan satu perkara yang merugikan mereka jika tanggapan sebegini tidak dikikis. MENUNTUT ILMU/ BELAJAR HANYA UNTUK PERIKSA?

Adakah anda merasakan perkara ini merupakan suatu perkara yang berbaloi? Bagi saya, ianya tidak sama sekali. Rasulullah SAW bersabda, maksudnya:

“Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah hingga ia kembali”.

(Riwayat At-Tarmizi dan Ad-Darim)
Seharusnya kita semua sedar bahawa menuntut ilmu itu seharusnya di ‘istiqamah’ kan sehinggalah ke saat nyawa di hujung halqum. Namun realitinya sekarang ini berbeza. Ramai insan-insan yang dahulunya merupakan seorang pelajar, pelajar yang bijak dan pintar, apabila melangkah ke alam pekerjaan menjadikan diri mereka ini sebagai manusia yang mempunyai ‘mentaliti mangsa’ – suka menyalahkan sesuatu keadaan/ situasi.

“Alah, aku dah kerja, buat apa belajar lagi! Buang masa ja.”

Maka, sebelum menghadapi peperiksaan, saya ingin mengajak kita sama-sama perbetulkan niat kita menuntut ilmu dan berguru selama ini. Perlu diketahui bahawa peperiksaan itu hanya sebagai wasilah (jalan) untuk menguji, setakat manakah kita menguasai sesuatu bidang tersebut.

Dan yang paling penting, niat menuntut ilmu itu perlulah jelas. Kita meletakkan mencapai redha Allah SWT sebagai yang utama, kemudian barulah mencapai kejayaan itu sendiri. Tanpa redha Allah SWT, segala usaha dan perahan otak kita itu hanya sia-sia.

Dan Allah SWT jugalah yang memberikan kejayaan kepada hamba-hambaNya.

Ingat! Belajar bukan untuk peperiksaan tetapi peperiksaan itu hanya sebagai wasilah kepada kejayaan redha Allah SWT, dunia dan akhirat.

Formula Kejayaan Seorang Muslim

Setiap kali mendapat nikmat
Jarang ku sedari itu pemberianMu
Terkadang rasa itu kerana
Segala usaha dan penat lelah ku sahaja


“Yes! Dapat keputusan cemerlang..berbaloi pun usaha aku selama ni.”

Bagi seorang yang tidak jelas niat dan fikrahnya dalam menuntut ilmu, mungkin inilah yang akan terpacul keluar daripada mulutnya apabila mencapai nikmat kejayaan. Merasakan bahawa kejayaannya itu datang daripada penat lelahnya sendiri. Seperti bait-bait yang tersusun di awalnya.

Jarang sekali kita bersyukur…


Bagi seorang Muslim yang jelas niat dan matlamat dalam menuntut i lmu, apabila kejayaan dicapai, maka mereka akan meletakkan kembali kejayaan itu ‘datang dari Allah SWT’. Dan rasa bangga, takbur, sombong dan riak itu akan cuba dilempar ‘berbatu-batu’ jauhnya daripada diri mereka.

Tak ku lupa kepada Allah
Tempat kembali segala masalah

Perlu diketahui bahawa segala apa yang kita kecapi ini merupakan milik Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Munafiqun ayat 8;

” … Padahal bagi Allah jualah kemuliaan dan kekuatan itu dan bagi Rasulnya serta bagi orang-orang yang beriman , akan tetapi orang-orang munafiq itu tidak tahu mengetahui (hakikat yang sebenar)”

Bila dipuji kejayaan kita
Sebenarnya bukan milik kita
Oleh itu sedarlah sentiasa
Semua itu dari Allah SWT

Hati gembira terasa bahagia
Itulah tanda nikmat dariNya
Ingat Allah SWT bersyukurlah padaNya
Wajiblah kita lafazkan Alhamdulillah

Dan dalam realiti kita mengejar kejayaan dunia dan akhirat ini, kita bukan hanya setakat perlu berusaha. Tetapi kita juga perlu ‘meminta’. Apa yang dimaksudkan dengan meminta di sini. Ya! Maksudnya adalah memohon doa kepada Allah SWT. Hal ini kerana Allah SWT sentiasa menerima doa kita dan sentiasa berada hampir dengan hamba-ham baNya yang meminta kepadaNya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 186, bermaksud;

“Dan apabila hamba-hambaKu bertanyakan engkau (Wahai Muhammmad) tentangKu, (maka jawablah) sesungguhnya Aku ini hampir, Aku menjawab seruan sesiapa yang berdoa kepadaKu apabila dia berdoa. Maka hendaklah dia menyahut seruan (menunaikan perintahKu) dan beriman kepadaKu mudah-mudah mereka selalu berada di atas petunjuk”

Dan setelah kita berusaha, berdoa, maka kemudiannya kita bertawakal kepada Allah SWT sambil terus-menerus memohon doa kepadaNya. Itulah kejayaan dan resepi seorang Muslim yang jelas matlamat kehidupannya di dunia ini.

Dan bagaimana jika kita ditimpa kegagalan setelah kita melakukan seperti mana di atas?

“La Takhaf Wa La Thazan, InnAllaha Ma’ana”
Jangan kamu sedih dan berkecil hati, kerana Allah SWT bersama-sama kita. Sebagaimana yang selalu kita dengar, kegagalan itu tak bererti kita gagal selama-lamanya. Tetapi di sebalik kegagalan itu, kita harus mencari kekuatan untuk menjadi ‘perangsang’ kepada kebangkitan kita yang seterusnya.

Mungkin, Allah SWT menagguhkan kejayaan kita agar kita menjadi hamba yang mempertingkatkan kesyukuran dan keimana kepadaNya. Dan mungkin juga Allah SWT menangguhkan kejayaan kita untuk kejayaan yang lebih besar pada masa hadapan. Apapun, dengan syarat mestilah bersyukur…

Jika berjaya kamu bersyukur…

Jika gagal lakukan muhasabah dan lakukan langkah yang teripta dengan lebih tersusun…

Moga kejayaan dan kegagalan tidak mengalpakan kita daripadaNya yang hampir di sisi kita…

Tuhan Tidak Lupakan Kita

Apabila jalan dirasa gelap, ketahuilah sinar cahaya masih jauh perlu dikejar…

Allah SWT itu tidak jauh daripada setiap hambaNya. Yang menjadikan Allah itu jauh daripada kita ialah diri kita sendiri. Hati yang tidak merasai kewujudan dan rahmat Allah serta kefahaman yang tidak betul terhadap agama selalu menjauhkan perasaan manusia daripada Allah SWT.

Sentiasalah bangun, berdoa dan memohon kepadaNya kerana Allah SWT itu suka kepada hamba-hamba yang meminta kepadaNya.

Dan yang paling penting, kejayaan kita itu hakikatnya biarlah menyumbang kepada Islam itu sendiri. Jadikanlah diri kita sebagai hamba-hamba yang bersyukur.

*credit to: iLuvislam*

~Nilai Sebuah Tangisan...~


Air mata ibarat butiran mutiara yang sangat cantik. Namun kecantikan itu hanya terjelma dari sebuah kesedihan dan keluluhan hati. Kesedihan membuahkan kecantikan. Sungguh ironi.

Air mata ibarat embun yang menitis, sungguh menyegarkan. Namun kesegaran itu hanya terjelma setelah melalui malam panjang yang dingin dan gelita. Sungguh ironi.

Air mata ibarat hujan yang merenyai, sungguh menyejukkan. Namun kesejukkan itu hanya terjelma setelah mendung yang menduga. Sungguh ironi.

Namun, disebalik semua ironi ini, apakah nilai sebenar sebuah tangisan?

Percayakah jika aku katakan hatiku adalah sangat keras? Lebih keras dari batu. Sedangkan batu bila dihempap air betubi-tubi lama-lama akan terbelah jua ianya. Namun hatiku sungguh keras. Kali terakhir air mata membelai pipi kira-kira 8-9 tahun yang lalu. Melihat orang menangis tidak meninggalkan sebarang kesan dihati. Mungkin sebak, namun tiada istilah tangisan dalam hidup. Mendengar ayat Al-Quran dibacakan ibarat tiada kesan. Bukan telinga yang dipekakkan, tetapi hati yang ditulikan. Tuli dari merasakan getarnya amaran Allah dalam Al-Quran, tuli dari merasakan cinta pada Rabb dan Rasul. Hati ini tidak pernah merasa apa itu cinta sebenar kerana ia telah tertutup untuk merasakan cinta pada Allah dan Rasul. Mendengarkan penderitaan Rasulullah dan Sahabat langsung tidak meninggalkan parut di hati.


“Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapar azab yang amat berat” ( Al-Baqarah: Ayat 7)


Maka, apa lagi gunanya hatiku ini. Tidak mampu lagi merasa Kasih dan Sayang Allah padaku. Hati menjadi keras kerana noda-noda hitam telah membalutinya. ‘Cirrhosis’ jika mengikut istilah perubatan. Hati yang telah keras dan buruk sehingga menjejaskan anggota tubuh badan yang lain. Selayaknya menjalani pembedahan menggantikannya dengan hati yang baru. Teringat Firman Allah


“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit itu, dan mereka mendapat azab yang pedih kerana mereka berdusta” ( Al – Baqarah : Ayat 10)


Namun, di satu ketika, Allah menimpakan musibah untuk diriku sebagai ujian penuh hikmah. Tatkala mencari ruang untuk mencari kekuatan, Air Mata lah yang menjadi suri peneman hidup. Entah mengapa, air mata ini sering tumpah saat merasakan kesengsaraan hati yang tidak terperi. Ibarat terpenjara dalam satu sangkar emosi yang dikurung rapat. Hati hanya mampu menangis. Tatkala berjalan sendirian, air mata mahu berjurai, namun digagahi jua agar tidak menangis di tengah jalan di tengah orang ramai. Saat berkurung dibilik, air mata berjurai laju. Saat kekelas, air mata ditahankan sepenuh hati agar tidak bias ternampak oleh rakan-rakan. Allah itu Maha Mengetahui. Hati yang keras dan kalis tangisan, kini lebur. Begitu berat ujian yang diberikan Allah sehingga hati yang keras telah cair dibasahi tangisan. Menangisi kehidupan yang kian suram, menangisi cinta yang lahir dari syaitan, menangisi masa depan yang tak mampu kufaham, menangisi hari-hari yang berlalu sebegitu sahaja, menangisi kegembiran yang berlalu depan mata, tapi aku tidak mampu merasainya.

Namun, tangisan ku hanya semata-mata untuk dunia. Menangisi dunia yang kian lepas dari genggaman. Terleka dan terlupa, bahawa Allah menginginkan dunia itu untuk pergi, pergi meninggalkan. Satu hari, aku meluahkan apa yg terbuku dihati pada seorang sahabat. Dia bertanya padaku, “Untuk apakah dan siapakah tangisanmu sedangkan seharusnya tangisan mu di hadapan Allah?” Aku menjawab pertanyaan tersebut dengan sebuah pertanyaan “ Untuk siapa kau rasa?” dan berlalu pergi tanpa menunggu sebuah jawapan. Kemudian, aku kembali tertanya, untuk apa dan siapa tangisan ku ini?

Aku kembali teringat akan satu peristiwa dipagi hari, saat tidur di kamar sahabat tersebut, terjaga di sepertiga malam, terdengar sendu tangisnya di dalam tahajjud, cintanya bersujud menghadap Ilahi. Hati turut menjadi sayu mendengar sendunya, tetapi tertanya mengapa dia menangis? Aku bertanya padanya selepas itu “ Mengapakah kau menangis?”. Jawabnya, “ Kerana aku merasa sungguh kerdil di hadapan Allah, maka aku menangis”.

Mendengarkan jawapan tersebut aku terpana. Aku tertanya, jika tangisnya untuk Allah, tangisku untuk siapakah? Baru kusedar, tangisan ku hanya untuk dunia, maka ia tiada nilai. Pernah ku terbaca sebuah hadith Nabi dalam sebuah buku karangan Tok Guru Nik Abdul Aziz.

Rasulullah S.A.W menyatakan bahawa diakhirat kelak, antara golongan manusia yang mendapat perhatian Allah SWT ialah mereka yang menangis kerana Allah Taala. Allah SWT berseru, “ Dimanakah hamba-hamba-Ku yang menangis?” Lalu Allah SWT memerintahkan para Malaikat-Nya supaya membawa hamba-hamba-Nya yang menangis di siang hari lebih lebih lagi di malam hari kerana mengenangkan dosa-dosa mereka.

Sebanyak mana air mata yang mengalir kerana takutkan kemurkaan Allah, maka ia akan ditimbang bersama-sama dengan darah para syuhada yang tumpah kerana memperjuangkan dan mempertahankan agama Allah. Air mata itu juga akan ditimbang bersama-sama dengan dakwat ulama yang telah menulis berbagai-bagai kitab yang memperjelaskan hukum-hakam dan syariat Allah SWT supaya difahami dan diamalkan oleh manusia.

Betapa besar nilai sebuah tangisan yang belum kita faham. Jauh dari kefahaman itulah, air mata itu tumpah hanya sia-sia.

Kini baru kufahami hikmah disebalik ujian yang sangat berat yang telah kuhadapi. Allah ingin melembutkan hati yang telah keras. Hati yang perlu dibasahi dengan tangisan menghadap-Nya. Namun, Allah tidak membiarkanku lemas dalam lautan air mata dunia. Di datangkan seorang sahabat setia untuk mengingati yang terlupa walau selaut dosa kuhampar padanya. Bahawa sesungguhnya, tangisan itu hanya selayaknya untuk Allah sahaja. Sungguh Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengasihani. Memberi ujian untuk hamba-Nya dalam segunung hikmah yang sukar difahami.

Maka, tanyalah kembali diri kita, kemana telah tumpahnya air mata kita?Adakah dihadapan Allah kerana takutkan dosa yang menggunung sedangkan amal tidak bertambah? Atau didepan dunia yang hanya sementara. Kiralah berapa banyak tumpahnya air mata untuk kekasih hati bila putus cinta? Kiralah betapa banyak air mata tumpah kerana kehilangan harta disayangi. Kiralah berapa banyak air mata tumpah mengenangkan ahli keluarga tersayang yang telah pergi. Kiralah berapa banyak air mata yang tumpah kerana perkara yang sia-sia. Kiralah air mata itu, walau selautan jumlahnya, namun tangisan itu tiada bermakna. Tidak bernilai disisi Allah Taala, kerana ia bukan tumpah kerana cinta dan kasih hanya kepada-Nya.

Di akhirat kelak, Allah akan mengurniakan sebuah bendera yang berwarna warni kepada golongan air mata yang tumpah hanya pada-Nya. Meraka akan berada dibawah panji-panji itu yang diserahkan kepada Nabi Nuh sebagai ketuanya.

Nabi Nuh As dipilih mengetuai golongan air mata kerana pengalaman hidupnya yang dipenuhi pelbagai kepahitan, kesengsaraan, ancaman dan tentangan. Tatkala Rasulullah SAW bersedih kerana perjuangan baginda yang sukar, Allah mewahyukan perihal Nabi Nuh, yang jauh lebih getir perjuangannya untuk memotivasikan Baginda dan para sahabat.

Dicelah-celah kegersangan hati dan sukma, basahkan ia dengan tangisan menghadap Ilahi. Sudah terlalu banyak air mata yang tumpah sia-sia kerana dunia. Kini biar tumpah air mata di medan perjuangan ini, bukan kerana Sedih dan Putus asa, tetapi kerana Kasih dan Cinta. Kerana nilai sebuah tangisan untuk Ilahi itu besarnya seperti darah syuhada’ yang mengalir dan dakwat para ilmuan yang. Tangisan yang lahir dari hati yang mendambakan Allah bukan mudah untuk datang. Ya Allah anugerahkanlah aku sebuah tangisan yang lahir atas cintaku hanya pada-Mu, sungguh aku rindu pada tangisan menghadap-Nya.

credit to: ~atap hijau~

~kasiHny uMmi....~

sejenak...

......jom kita selusuri selengkar tragedi guna muhasabah diri bg yang masih mempunyai ummi mahupun ummi yang telah aman di alam haribaan Ilahi


Saya ingin kongsikan pula pengalaman seorang anggota bomba yang sering berhadapan dengan keadaan gawat lewat kemalangan ngeri dan bunyi geruh nafas akhir serta wajah-wajah kematian. Saya kongsikan cerita beliau;



Pada satu kemalangan dahsyat di lebuh raya yang melibatkan sebuah kereta, sepasang suami isteri dan seorang bayi. Kereta yang dinaiki mereka telah hilang kawalan lalu terbabas ke pembahagi jalan dengan hentaman maksima. Kereta remuk sepenuhnya. Di tempat duduk pemandu, si suami telah terkulai, badannya terlungkup pada stering dia mati dengan kecederaan teruk pada tubuh dan kepalanya.
Di sebelahnya pula si isteri sedang bergelut dengan kematian, tubuhnya tersepit di situ terkapit di antara tempat duduk dengan keluli pejal kemek seperti ragum maut yang menggigit rapat.


Alangkah sukarnya saat itu, pada pipinya tertusuk-tusuk kaca cermin hadapan yang pecah, sedang kulit dahinya terkoyak sehingga menampakkan putih tulang tengkoraknya kesan tujahan keras dan hantukan kuat semasa titik hentaman berlaku. Tulang bahu kanannya pula patah , tulang itu tercungkil keluar mengoyakkan daging dan kulit bahunya, tangannya terkulai.


Pada saat ini ketika darah merah pekat mencucur keluar dari tubuhnya dan kesakitan tidak mampu dibayangkan dengan kata-kata, dengan isyarat longlai dia meminta pada bomba untuk diberikan padanya anaknya yang terselamat, bayi itu masih dalam bedungan sedang menangis kuat . Si Ibu dengan lelehan air mata bercampur darah, dalam tangisan pilu penuh sayu mendakap anaknya seakan tidak mahu berpisah dengan jantung hatinya . Dalam seribu kepayahan, si ibu pada saat itu menyingkap bajunya dan menyusukan anaknya. Dalam saki baki nafasnya itu ia memeluk anaknya, merangkul erat dan disuapkan lautan kasih sayang dalam aliran air susunya kepada mulut comel yang rakus menyusu.


Kasih ibu seputih susu sebening firdausi. Dalam nafas sukar itu dada si ibu berombak-ombak, nafasnya tersekat-sekat…sesaat kemudian dia memejamkan matanya yang menangis, roh berangkat pergi buat selama-lamanya. Meninggalkan anaknya bersama tangisan memanjang dalam episod kasih yang tidak kesampaian….


Drama ini menitipkan secebis kisah ajaib tentang kasih seorang ibu pada anaknya. Sekali lagi alangkah tragis kisah ini, ia begitu menyayat rasa.Dalam nafas yang dalam saya berfikir tentang harga kasih seorang ibu. Luasnya Rahmat Ilahi.


Begitulahseorang ibu, Allah memberikan mereka ‘rahim’ kerana mereka kaya dengan kasih sayang . Dalam belaian mereka kita bernafas, dalam kasih mereka kita bernadidan dalam pengorbanan mereka kita ada pada hari ini.

Hukum alam mewartakan, ketika kita sedang berada di puncak putaran hidup, mereka pula meratah usia kian tua. Mereka tidak lagi bernafsu untuk makan atau hiburan lain sepertimana kita, kegembiraan begitu tercatu buat mereka pada usia begini.


Namun mereka punya memori indah dengan kita. Kita yang digomol sewaktu kecil sehingga dengannya kita tidak merasa kesunyian. Ketika demam mereka tidak tidur sepanjang malam berjaga. Ketika ketakutan mereka memeluk erat menenangkan kita sehingga boleh melelapkan mata. Ketika dalam proses membesar, kita meminta itu dan ini. Kita mungkin mendapat semua atau sebahagiannya, tetapi kita tidak pernah tahu cerita di sebalik semua itu mungkin ada kesukaran yang tak diceritakan .


( Saya pernah terjumpa seorang ibu yang menangis tersesak-esak di sebuah masjid kerana tidak punya wang yang cukup untuk membayar yuran yang diminta oleh anaknya sedang dia tidak punyai jumlah wang itu dan dia tidak memberitahukan ini kepada anaknya...) Itulah yang mereka ada, memori indah bersama kita.

Tetapi malangnya memori itu hanya di pihak mereka sedangkan kita tidak mengingatinya lagi kerana sedang sibuk dengan urusan dunia yang tak pernah habis-habis.


Di titik perselisihan inilah menjadikan mereka terabai. Mereka melalui hari-hari yang kosong tanpa ingatan anak-anak, melalui malam-malam sepi tanpa sinar belaian cahaya mata dan mereka berada di penjuru dunia yang terasing membilang saki baki hari dengan butir tasbih sunyi sebelum berangkat pergi ke daerah barzakh di alam lain buat selama-lamanya. Peritnya mereka di penghujung usia sedang warna hidup kita meriah sekali dengan derai tawa ria rakan-rakan dan limpahan kesenangan yang gemerlapan. Marilah dengan jujur bertanya,


bilakah kali terakhir kita menghubungi mereka?


Bilakah kali akhir kita mendoakan mereka setulus hati?


Bilakah kali akhir kita menuturkan sayang dan rindu pada mereka ?


Bilakah kali akhir kita ambil berat tentang masalah mereka ?


Bilakah kali akhir kita berjenaka dan mereka ketawa ?


Bilakah kali akhir mereka bercerita sedang kita mendengar dengan tekun dan mereka seperti tidak mahu mengakhirinya kerana pendengar itu sangat berminat untuk mendengar ?


Bilakah kali terakhir kita bersalaman untuk pulang, mereka memeluk dan di dalam hati mereka ada getar begitu sukar melepaskan kita pergi?


Carilah jawapan dalam selaut rasa, biarkan hati yang berbicara bukan sesiapa memaksa, semoga nanti kita menghargai sesuatu yang paling bernilai...hati seorang ibu dan perasaan seorang bapa!


(Apakata... selepas membaca artikal ini kita hubungi mereka dan tuturkan sayang dan rindu, ketika waktu masih mengizinkan untuk itu...)


Di sebalik semua ini adalah mencari redha mereka, di sana ada redha Ilahi dalam jambangan ketenangan yang hakiki.

Bagaimana mungkin redha Ilahi diraih sekiranya syarat mendapat redhaNya tidak dipenuhi? Bagaimana mungkin Allah menilai sayang kepadaNya sedangkan kepada insan yang sanggup mempertaruhkan nyawanya demi kitapun tidak kita endahkan? Bagaimana Allah akan memberi keredhaanNya dalam hidup ini sedangkan airmata seorang ibu tidak pernah kering mengalir, luka hatinya tidak pernah sembuh disayat sembilu?


Jawapan kepada semua persoalan itu adalah sebuah pemburuan yang menentukan perkara yang terpenting di dalam hidup ini; Sebuah keredhaan Allah sebuah ketenangan hakiki!


Salam kasih sayang.

~Ku Tolak Lamaranmu...~

Sekadar perkongsian buat Sahabat sahibah, muslimin muslimat, siswa siswi yang dikasihi Allah..:)


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Mereka, lelaki & perempuan, yang begitu berkomitmen dengan agamanya. Melalui ta'aruf yang singkat mereka memutuskan untuk melanjutkannya menuju khitbah. Sang lelaki sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan. Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktif di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda. Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya. Maka di suatu pagi, di sebuah rumah, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk 'merebut' sang perempuan muda, dari sisinya.


"Oh, jadi kau akan melamar anakku?" tanya sang laki-laki setengah baya.

"Iya, Pak," jawab sang pemuda.

"Engkau telah mengenalnya dalam-dalam?" tanya sang laki-laki setengah baya sambil menunjuk si perempuan.

"Ya Pak, sangat mengenalnya, " jawab sang pemuda mencoba meyakinkan.

"Aku tolak lamaranmu. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu! Bukankah Islam tidak mengenal istilah pacaran?" balas sang laki-laki setengah baya.

Si pemuda tergagap, "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu. Semenjak kami berkenalan, kami baru 3 kali bertemu."

"Aku tolak lamaranmu. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku tak mau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak terlalu mengenalnya. Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" balas sang setengah baya, keras.

Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang lelaki muda. Bisiknya, "Ayah, dia dulu aktivis lho."

"Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang setengah baya.

"Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di kampus," jawab sang pemuda, percaya diri.

"Aku tolak lamaranmu. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?"

"Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak yang nggak datang kalau saya suruh berangkat."

"Aku tolak lamaranmu. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?"

Sang perempuan membisik lagi, membantu, "Ayah, dia pinter lho."

"Kamu lulusan mana?"

"Saya lulusan Matematika Sebuah Universitas Negeri ternama Pak. Universitas itu salah satu kampus terbaik di Indonesia lho Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan SMA ini tho? Menganggap saya bodoh kan?"

"Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak."

"Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik anak-anakmu kelak?"

Bisikan itu datang lagi, "Ayah dia sudah bekerja lho."

"Jadi kamu sudah bekerja?"

"Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera jualan produk saya Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu."

"Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak terlalu laku."

"Lamaranmu tetap aku tolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu, kalau kerja saja nggak becus begitu?"

Bisikan kembali, "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya."

"Rencananya maharmu apa?"

"Seperangkat alat shalat Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Maaf, kami sudah punya banyak banget. Kalau tidak percaya, lihat saja di lemari".

"Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang lima puluh juta rupiah Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Kau pikir aku itu matre. Menukar anakku dengan uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku."

Bisikan itu datang lagi, "Dia jago IT lho Pak"

"Kamu bisa internet?"

"Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak saya nge-net."

"Aku tolak lamaranmu. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata."

"Tapi saya nge-net cuma ngecek imel saja kok Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter, Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu."

Sang gadis berkata, "Tapi Ayah..."

Sang laki-laki paruh baya langsung berkata kepada laki-laki muda, "Kamu kesini tadi naik apa?"

"Mobil Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik."

"Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir"

"Aku tolak lamaranmu. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini namanya payah. Memangnya anakku supir?"

Sang gadis berkata, "Ayahh.."

Sang ayah berkata, "Kamu merasa ganteng ya?"

"Nggak Pak. Biasa saja kok"

"Aku tolak lamaranmu. Mbok yo kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini."

"Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak."

"Aku tolak lamaranmu. Kamu berpotensi menjadi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!"

Sang perempuan kini berkaca-kaca, "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?"

Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang muda yang sudah menyerah pasrah.

"Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?"

Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga. Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, "Pak, dari tiga puluh juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja. Hadits pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula."

Sang setengah lelaki setengah baya tersenyum, "Lamaranmu kuterima anak muda. Itu cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja pun, aku masih tertatih."

Mata sang Pemuda ikut berkaca-kaca...

credit to: HP

~Mai seCaWaN...(^_^)~



hye.. assalamu'alaikum... haa, nmpk pic kt atas tu..? kali niy, bukan sje nk cte sal 1001 khasiat kopi radix, tp jugak nk promo sumtg kt kgkwn sume..
kgkwn taw, di samping dpt taw khasiat3 niy, kwn2 jgak ley dpt adiah percuma ngan j0in chusen niy.. nk taw lagi, klik cni..

Khasiat Kopi Radix:

Menghilangkan Sakit Sendi dan Sakit Pinggang
Penyakit arthritis dan rheumatism terjadi hasil daripada peradangan yang berpunca dari ketidak seimbangan suhu. Kesannya mewujudkan kelebihan asid seperti asid urik yang menyebabkan ghout. Kopi Radix akan bertindak secara diuretik (memperbanyakkan kencing) dengan melakukan pengimbangan suhu dan asid. Terdapat testimoni yang banyak yang menceritakan kelebihan penggunaan Radix yang dapat menghilangkan sakit pinggang dan lutut.

Demam Panas
Minuman Kopi Radix akan menghilangkan rasa hendak demam jika diambil pada peringkat awal kerana bahan yang terdapat dalam Radix akan meningkatkan sistem imuniti untuk membunuh kuman yang menyerang tubuh. Tindakan bioflavonoid akan meningkatkan lagi aktiviti sel-sel imuniti dengan mempercepatkan pergerakan ke tempat serangan. Minuman Kopi Radix akan menyebabkan seseorang itu kencing dengan banyak, berpeluh dan terasa dahaga. Kesan dahaga ini membuatkan seseorang pesakit itu banyak minum air di mana suhu tubuh akan kembali stabil.

Ketumbuhan
Bahan yang dikenali sebagai quassinoid yang terdapat dalam Radix merupakan bahan anti tumor yang boleh menghilangkan ketumbuhan di otak. Ini diperkuatkan lagi oleh kajian Dr. Azizah Hamid daripada Universiti Putra Malaysia (UPM) pada tahun 2000. Dalam kes yang sebenar, HPA mempunyai rekod menyembuhkan ketumbuhan di otak setelah pesakit diberikan Radix bersama Omega3 dan Spirulina.

Radix Untuk Kaum Wanita
Radix mempunyai bahan antioksidan yang boleh memerangkapkan radikal bebas yang menyebabkan pelbagai penyakit. Bagi wanita yang menghadapi masalah keputihan, lelehan cecair ini dapat dihilangkan dengan hanya meminum Kopi Radix, begitu juga dengan senggugut. Kopi Radix mempunyai kesan detoksifikasi yang boleh mengeluarkan keracunan di hati dan membetulkan perjalanan darah. Bagi wanita yang menopouse, mereka memerlukan pytoestrogen dan kalsium untuk tulangnya dan ini boleh didapati dalam Kopi Radix.

Kopi Radix Untuk Pesakit Kencing manis dan Darah Tinggi
Radix juga mengandungi betasitosterol dan stigmasterol yang bertindak sebagai hipoglisemik (menurunkan paras glukos). Kekuatan gandaan diuretik menjadikan Kopi Radix juga boleh digunakan untuk merawat hipertensi.

Kopi Radix Untuk Tenaga
Kesan afrodisiak meningkatkan tenaga kelakian dan baik jika disinergikan bersama Omega3. Bagaimana ini berlaku? Satu kajian yang dilakukan di Universiti Malaya (UM) menunjukkan bahawa tikus putih yang diberikan Radix menunjukkan penambahan 480% hormon jantan manakala tikus betina pula melahirkan anak jantan lebih daripada anak betina dengan nisbah 3:1.

Kopi Radix mengandungi 7 herba pilihan :

* Tongkat Ali (AFRODISIAK/ANTIOKSIDAN).
* Pokok Mata Pelanduk (DIURETIK).
* Pokok Teja Lawang (KARMINATIF).
* Pokok Tebu Gajah (ANTIDOT).
* Pokok Mengkudu Hutan (LAXATIF).
* Halban (IMUNITI).
* Larak Hutan (KARDIOTONIK).

thanks a lot t0 mrs fiZa..(^_^)

~he is a cRiMinaL...?~

NO..!!



Anak saya bukan seorang penjenayah - Norsiah

SHAH ALAM 27 April - Ahli keluarga Allahyarham Aminulrasyid Amzah (gambar), 15, yang mati ditembak polis dalam satu kejadian di Seksyen 11 di sini awal pagi semalam, mahu pasukan itu melakukan siasatan secara telus dan adil serta tidak melindungi sesiapa bersalah.

Ibu mangsa, Norsiah Mohamad, 60, yang masih lagi sedih dengan kejadian menimpa anaknya itu, juga menegaskan bahawa anaknya bukan penjenayah seperti dilaporkan oleh media.

Sebagai seorang ibu, dia lebih arif tentang sikap dan tingkah laku Allahyarham yang bersopan santun serta menghormati orang lebih tua.

"Malah kami bukan daripada keluarga penjenayah. Saya akan berbincang dengan ahli keluarga lain bagi melantik peguam untuk tindakan selanjutnya agar anak saya mendapat pembelaan sewajarnya.

"Saya juga mahu pihak polis menjalankan siasatan telus dan tidak melindungi anggota-anggota polis peronda yang terlibat dalam insiden tersebut," katanya pada sidang akhbar di rumahnya di sini hari ini.

Pelajar Sekolah Menengah Seksyen 9 itu, terbunuh apabila terkena tembakan polis setelah mangsa dan rakannya yang menaiki kereta Proton Iswara cuba ditahan polis kira-kira pukul 2 pagi semalam.

Norsiah berkata, dia mendapat tahu anaknya keluar rumah secara senyap menggunakan kereta kakaknya untuk menonton perlawanan bola sepak di Seksyen 7 di sini.

Namun katanya, rakan kepada anaknya yang berada di dalam kereta itu memberitahu, dalam perjalanan pulang mereka sempat membantu rakan yang kerosakan motosikal di Seksyen 2.

Katanya lagi, malangnya selepas itu, kereta mereka terlanggar pula sebuah kereta Mercedez-Benz.

"Mereka panik kerana tiada lesen memandu lalu terus memecut laju menyebabkan beberapa buah motosikal mengejar kereta anak saya hingga bergesel dengan salah sebuah motosikal tersebut.

"Tiba-tiba mereka bertembung dengan sebuah kereta polis... Disebabkan takut mereka terus memecut laju dan enggan berhenti apabila diarahkan berbuat demikian," katanya.

Tambahnya, polis yang mengejar kereta itu telah melepaskan tembakan dan mengenai salah satu tayar manakala satu das lagi menembusi cermin dan belakang kepala anaknya.

Katanya, keadaan itu menyebabkan anaknya melepaskan stereng kereta dan rebah ke pangkuan rakannya di sebelah, lalu menyebabkan kereta itu terus bergerak sebelum terbabas di dalam longkang.

"Oleh itu, saya meragui dengan kenyataan polis bahawa tembakan dilepaskan kerana kereta itu mengundur dan cuba merempuh anggota polis berkenaan," ujar beliau.

Seorang ahli kariah surau Seksyen 11 yang hanya ingin dikenali sebagai Abdullah berkata, kejadian tersebut memang mengejutkan penduduk kerana arwah kerap mengunjungi surau tersebut

"Dia kawan anak saya dan bukan budak rempit. Apabila polis mengesyaki arwah penjenayah, kami mengenali arwah sangat terluka dengan kenyataan itu kerana dia budak yang sangat baik, bukan seperti didakwa," ujarnya pula.

Guru Aminulrasyid yang enggan dikenali berkata, anak muridnya itu seorang pelajar ceria, mesra dan menghormati guru-guru serta aktif dalam kegiatan kokurikulum selain mewakili daerah Petaling Jaya dalam pertandingan bola sepak.


d0nt d0 thiS...!!



keta tu terbabas setelah pemandunya kena tembakan tepat di belakang kepala..
jika benar keta tu reverse langgar polis.. bermakna polis tu buat
serbuan di belakang kereta yg tgh terbabas dan x mungkin boleh bergerak
kedepan.. serbu pada saspek yg disyaki sebagai penjenayah tanpa ape2
pelindungan??
lebih baik bagi amaran dari dalam keta polis..
sekurang2nya ade gak pelindungan kalau2 saspek ade senjata api..

kemuskilan...
1.polis bleh tembak sebelum jumpa parang dalam keta??
2.ade saspek cuba menyerang polis dengan parang??
3.dimana tembakan amaran??
4.jumpa parang je dah dilebel penjenayah??
5.ada jumpa topeng penutup muka ke?
5.ada laporan rompakan atau samun di kawasan berhampiran??
6.ada kes kehilangan harta benda??


:: let justice voice out ::

~"Ayat-Ayat" Allah turun di Gaza~

Gaza, itulah nama hamparan tanah yang luasnya tidak lebih dari 360 km persegi. Berada di Palestina Selatan, “potongan” itu “terjepit” di antara tanah yang dikuasai penjajah Zionis Israel, Mesir, dan laut Mediterania, serta dikepung dengan tembok di sepanjang daratannya.

Sudah lama Israel “bernafsu” menguasai wilayah ini. Namun, jangankan menguasai, untuk bisa masuk ke dalamnya saja Israel tidak mampu.

Sudah banyak cara yang mereka lakukan untuk menundukkan kota kecil ini. Blokade rapat yang membuat rakyat Gaza kesulitan memperoleh bahan makanan, obat-obatan, dan energi, telah dilakukan sejak 2006 hingga kini. Namun, penduduk Gaza tetap bertahan, bahkan perlawanan Gaza atas penjajahan Zionis semakin menguat.

Akhirnya Israel melakukan serangan “habis-habisan” ke wilayah ini sejak 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Mereka”mengguyurkan” ratusan ton bom dan mengerahkan semua kekuatan hingga pasukan cadangannya.

Namun, sekali lagi, negara yang tergolong memiliki militer terkuat di dunia ini harus mundur dari Gaza.

Di atas kertas, kemampuan senjata AK 47, roket anti tank RPG, ranjau, serta beberapa jenis roket buatan lokal yang biasa dipakai para mujahidin Palestina, tidak akan mampu menghadapi pasukan Israel yang didukung tank Merkava yang dikenal terhebat di dunia. Apalagi menghadapi pesawat tempur canggih F-16, heli tempur Apache, serta ribuan ton “bom canggih” buatan Amerika Serikat.

Akan tetapi di sana ada “kekuatan lain” yang membuat para mujahidin mampu membuat “kaum penjajah” itu hengkang dari Gaza dengan muka tertunduk, walau hanya dengan berbekal senjata-senjata “kuno”.

Itulah pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada para pejuangnya yang taat dan ikhlas. Kisah tentang munculnya “pasukan lain” yang ikut bertempur bersama para mujahidin, semerbak harum jasad para syuhada, serta beberapa peristiwa “aneh” lainnya selama pertempuran, telah beredar di kalangan masyarakat Gaza, ditulis para jurnahs, bahkan disiarkan para khatib Palestina di khutbah-khutbah Jumat mereka.

Wartawan kami, Thoriq, merangkum kisah-kisah “ajaib” tersebut dari berbagai sumber untuk para pembaca yang budiman. Selamat mengikuti. ***

Pasukan “Berseragam Putih” di Gaza

Ada “pasukan lain” membantu para mujahidin Palestina. Pasukan Israel sendiri mengakui adanya pasukan berseragam putih itu.

Suatu hari di penghujung Januari 2009, sebuah rumah milik keluarga Dardunah yang berada di antara Jabal Al Kasyif dan Jabal Ar Rais, tepatnya di jalan Al Qaram, didatangi oleh sekelompok pasukan Israel.

Seluruh anggota keluarga diperintahkan duduk di sebuah ruangan. Salah satu anak laki-laki diinterogasi mengenai ciri-ciri para pejuang al-Qassam.

Saat diinterogasi, sebagaimana ditulis situs Filisthin Al Aan (25/1/2009), mengutip cerita seorang mujahidin al-Qassam, laki-laki itu menjawab dengan jujur bahwa para pejuang al-Qassam mengenakan baju hitam-hitam. Akan tetapi tentara itu malah marah dan memukulnya hingga laki-laki malang itu pingsan.

Selama tiga hari berturut-turut, setiap ditanya, laki-laki itu menjawab bahwa para pejuang al-Qassam memakai seragam hitam. Akhirnya, tentara itu naik pitam dan mengatakan dengan keras, “Wahai pembohong! Mereka itu berseragam putih!”

Cerita lain yang disampaikan penduduk Palestina di situs milik Brigade Izzuddin al-Qassam, Multaqa al-Qasami, juga menyebutkan adanya “pasukan lain” yang tidak dikenal. Awalnya, sebuah ambulan dihentikan oleh sekelompok pasukan Israel. Sopirnya ditanya apakah dia berasal dari kelompok Hamas atau Fatah? Sopir malang itu menjawab, “Saya bukan kelompok mana-mana. Saya cuma sopir ambulan.”

Akan tetapi tentara Israel itu masih bertanya, “Pasukan yang berpakaian putih-putih dibelakangmu tadi, masuk kelompok mana?” Si sopir pun kebingungan, karena ia tidak melihat seorangpun yang berada di belakangnya. “Saya tidak tahu,” jawaban satu-satunya yang ia miliki.

SuaraTak Bersumber

Ada lagi kisah karamah mujahidin yang kali ini disebutkan oleh khatib masjid Izzuddin Al Qassam di wilayah Nashirat Gaza yang telah ditayangkan oleh TV channel Al Quds, yang juga ditulis oleh Dr Aburrahman Al Jamal di situs Al Qassam dengan judul Ayaat Ar Rahman fi Jihad Al Furqan (Ayat-ayat Allah dalam Jihad Al Furqan).

Sang khatib bercerita, seorang pejuang telah menanam sebuah ranjau yang telah disiapkan untuk menyambut pasukan Zionis yang melalui jalan tersebut.

“Saya telah menanam sebuah ranjau. Saya kemudian melihat sebuah helikopter menurunkan sejumlah besar pasukan disertai tank-tank yang beriringan menuju jalan tempat saya menanam ranjau,” kata pejuang tadi.

Akhirnya, sang pejuang memutuskan untuk kembali ke markas karena mengira ranjau itu tidak akan bekerja optimal. Maklum, jumlah musuh amat banyak.

Akan tetapi, sebelum beranjak meninggalkan lokasi, pejuang itu mendengar suara “Utsbut, tsabatkallah” yang maknanya kurang lebih, “tetaplah di tempat maka Allah menguatkanmu.” Ucapan itu ia dengar berulang-ulang sebanyak tiga kali.

“Saya mencari sekeliling untuk mengetahui siapa yang mengatakan hal itu kapada saya. Akan tetapi saya malah terkejut, karena tidak ada seorang pun yang bersama saya,” ucap mujahidin itu, sebagaimana ditirukan sang khatib.

Akhirnya sang mujahid memutuskan untuk tetap berada di lokasi. Ketika sebuah tank melewati ranjau yang tertanam, sesualu yang “ajaib” terjadi. Ranjau itu justru meledak amat dahsyat. Tank yang berada di dekatnya langsung hancur. Banyak serdadu Israel meninggal seketika. Sebagian dari mereka harus diangkut oleh helikopter. “Sedangkan saya sendiri dalam keadaan selamat,” kata mujahid itu lagi, melalui lidah khatib.

Cerita yang disampaikan oleh seorang penulis Mesir, Hisyam Hilali, dalam situs alraesryoon.com, ikut mendukung kisah-kisah sebelumnya. Abu Mujahid, salah seorang pejuang yang melakukan ribath (berjaga) mengatakan, “Ketika saya mengamati gerakan tank-tank di perbatasan kota, dan tidak ada seorang pun di sekitar, akan tetapi saya mendengar suara orang yang bertasbih dan beritighfar. Saya berkali-kali mencoba untuk memastikan asal suara itu, akhirnya saya memastikan bahwa suara itu tidak keluar kecuali dari bebatuan dan pasir.”

Cerita mengenai “pasukan tidak dikenal” juga datang dari seorang penduduk rumah susun wilayah Tal Islam yang handak mengungsi bersama keluarganya untuk menyelamatkan diri dari serangan Israel.

Di tangga rumah ia melihat beberapa pejuang menangis. “Kenapa kalian menangis?” tanyanya.

“Kami menangis bukan karena khawatir keadaan diri kami atau takut dari musuh. Kami menangis karena bukan kami yang bertempur. Di sana ada kelompok lain yang bertempur memporak-porandakan musuh, dan kami tidak tahu dari mana mereka datang,” jawabnya

Saksi Serdadu Israel

Cerita tentang “serdadu berseragam putih” tak hanya diungkap oleh mujahidin Palestina atau warga Gaza. Beberapa personel pasukan Israel sendiri menyatakan hal serupa.

Situs al-Qassam memberitakan bahwa TV Chan­nel 10 milik Israel telah menyiarkan seorang anggota pasukan yang ikut serta dalam pertempuran Gaza dan kembali dalam keadaan buta.

“Ketika saya berada di Gaza, seorang tentara berpakaian putih mendatangi saya dan menaburkan pasir di mata saya, hingga saat itu juga saya buta,” kata anggota pasukan ini.

Di tempat lain ada serdadu Israel yang mengatakan mereka pernah berhadapan dengan “hantu”. Mereka tidak diketahui dari mana asalnya, kapan munculnya, dan ke mana menghilangnya.

Masih dari Channel 10, seorang Lentara Israel lainnya mengatakan, “Kami berhadapan dengan pasukan berbaju putih-putih dengan jenggot panjang. Kami tembak dengan senjata, akan tetapi mereka tidak mati.”

Cerita ini menggelitik banyak pemirsa. Mereka bertanya kepada Channel 10, siapa sebenarnya pasukan berseragam putih itu? ***

Sudah Meledak, Ranjau Masih Utuh

Di saat para mujahidin terjepit, hewan-hewan dan alam tiba-tiba ikut membantu, bahkan menjelma menjadi sesuatu yang menakutkan.

Sebuah kejadian “aneh” terjadi di Gaza Selatan, tepatnya di daerah AI Maghraqah. Saat itu para mujahidin sedang memasang ranjau. Di saat mengulur kabel, tiba-tiba sebuah pesawat mata-mata Israel memergoki mereka. Bom pun langsung jatuh ke lokasi itu.

Untunglah para mujahidin selamat. Namun, kabel pengubung ranjau dan pemicu yang tadi hendak disambung menjadi terputus. Tidak ada kesempatan lagi untuk menyambungnya, karena pesawat masih berputar-putar di atas.

Tak lama kemudian, beberapa tank Israel mendekati lokasi di mana ranjau-ranjau tersebut ditanam. Tak sekadar lewat, tank-tank itu malah berhenti tepat di atas peledak yang sudah tak berfungsi itu.

Apa daya, kaum Mujahidin tak bisa berbuat apa-apa. Kabel ranjau jelas tak mungkin disambung, sementara tank-tank Israel telah berkumpul persis di atas ranjau.

Mereka merasa amat sedih, bahkan ada yang menangis ketika melihat pemandangan itu. Sebagian yang lain berdoa, “allahumma kama lam tumakkinna minhum, allahumma la tumakkin lahum,” yang maknanya, “Ya Allah, sebagaimana engkau tidak memberikan kesempatan kami menghadapi mereka, jadikanlah mereka juga lidak memiliki kesempatan serupa.”

Tiba-tiba, ketika fajar tiba, terjadilah keajaiban. Terdengar ledakan dahsyat persis di lokasi penanaman ranjau yang tadinya tak berfungsi.

Setelah Tentara Israel pergi dengan membawa kerugian akibat ledakan lersebut, para mujahidin segera melihal lokasi ledakan. Sungguh aneh, ternyata seluruh ranjau yang telah mereka tanam itu masih utuh. Dari mana datangnva ledakan? Wallahu a’lam.

Masih dari wilayah Al Maghraqah. Saat pasukan Israel menembakkan artileri ke salah satu rumah, hingga rumah itu terbakar dan api menjalar ke rumah sebelahnya, para mujahidin dihinggapi rasa khawatir jika api itu semakin tak terkendali.

Seorang dari mujahidin itu lalu berdoa,”Wahai Dzat yang merubah api menjadi dingin dan tidak membahayakan untuk Ibrahim, padamkanlah api itu dengan kekuatan-Mu.”

Maka, tidak lebih dari tiga menit, api pun padam. Para niujahidin menangis terharu karena mereka merasa Allah Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah memberi pertolongan dengan terkabulnya doa mereka dengan segera.

Merpati dan Anjing

Seorang mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin AlAan (25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.

Para mujahidin yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin disampaikan sang merpati.

Begitu merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.

Adalagi cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian para mujahidin.

Anjing besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah untuk kami.”

Setelah itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam. Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.

Kabut pun Ikut Membantu

Ada pula kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam (17/1/2009).

Saat itu sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.

Di saat posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut itu lelah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin keluar dari kepungan.

Kasus serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam, sebagaimana ditulis situs almesryoon.com. la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para mujahidin untuk melakukan serangan.

Awalnya, pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.

Tiba-tiba turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka setelah ranjau-ranjau itu meledak.

Selamat dengan al-Qur’an

Cerita ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika mengelahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang tersebut.

Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.

Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah “berantakan”.

Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).

Dr Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim yang menahan peluru tersebut.

Abu Ahid, imam Masjid AnNur di Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak henti bertasbih.

“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti firman Allah, ‘Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,”(Al-Baqarah [2]: 155-156),” jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).***

Harum Jasad Para Syuhada

Abdullah As Shani adalah anggota kesatuan sniper (penembak jitu) al-Qassam yang menjadi sasaran rudal pesawat F-16 Israel ketika sedang berada di pos keamanan di Nashirat, Gaza.

Jasad komandan lapangan al-Qassam dan pengawal khusus para tokoh Hamas ini “hilang” setelah terkena rudal. Selama dua hari jasad tersebut dicari, ternyata sudah hancur tak tersisa kecuali serpihan kepala dan dagunya. Serpihan-serpihan tubuh itu kemudian dikumpulkan dan dibawa pulang ke rumah oleh keluarganya untuk dimakamkan.

Sebelum dikebumikan, sebagaimana dirilis situs syiria-aleppo. com (24/1/2009), serpihan jasad tersebut sempat disemayamkan di sebuah ruangan di rumah keluarganya. Beberapa lama kemudian, mendadak muncul bau harum misk dari ruangan penyimpanan serpihan tubuh tadi.

Keluarga Abdullah As Shani’ terkejut lalu memberitahukan kepada orang-orang yang mengenal sang pejuang yang memiliki kuniyah (julukan) Abu Hamzah ini.

Lalu, puluhan orang ramai-ramai mendatangi rumah tersebut untuk mencium bau harum yang berasal dari serpihan-serpihan tubuh yang diletakkan dalam sebuah kantong plastik.

Bahkan, menurut pihak keluarga, 20 hari setelah wafatnya pria yang tak suka menampakkan amalan-amalannya ini, bau harum itu kembali semerbak memenuhi rungan yang sama.

Cerita yang sama terjadi juga pada jenazah Musa Hasan Abu Nar, mujahid Al Qassam yang juga syahid karena serangan udara Israel di Nashiriyah. Dr Abdurrahman Al Jamal, penulis yang bermukim di Gaza, ikut mencium bau harum dari sepotong kain yang terkena darah Musa Hasan Abu Nar. Walau kain itu telah dicuci berkali-kali, bau itu tetap semerbak.

Ketua Partai Amal Mesir, Majdi Ahmad Husain, menyaksikan sendiri harumnya jenazah para syuhada. Sebagaunana dilansir situs Al Quds Al Arabi (19/1/2009), saat masih berada di Gaza, ia menyampaikan, “Saya telah mengunjungi sebagian besar kota dan desa-desa. Saya ingin melihat bangunan-bangunan yang hancur karena serangan Israel. Percayalah, bahwa saya mencium bau harumnya para syuhada.”

Dua Pekan Wafat, Darah Tetap Mengalir

Yasir Ali Ukasyah sengaja pergi ke Gaza dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam. Ia meninggalkan Mesir setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza, terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal al-Qur’an ini sempat mengikuti wisuda huffadz (para penghafal) al-Qur’an di Gaza dan bergabung dengan para mujahidin untuk memperoleh pelatihan militer. Sebelum masuk Gaza, di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah, ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan.

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih, di bumi jihad Gaza, ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliya.

Karena kondisi medan, jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran tersebut.

Walau sudah dua pekan meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir dan fisiknya tidak rusak. Kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. “Saya meninggalkan keluarga dan tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu,” jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah beredar di kalangan penduduk Gaza. Para khatib juga menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza. Cerita ini juga dimuat oleh Arab Times (7/2/ 2009)

Terbunuh 1.000, Lahir 3.000

Hilang seribu, tumbuh tiga ribu. Sepertinya, ungkapan ini cocok disematkan kepada penduduk Gaza. Kesedihan rakyat Gaza atas hilangnya nyawa 1.412 putra putrinya, terobati dengan lahirnya 3.700 bayi selama 22 hari gempuran Israel terhadap kota kecil ini.

Hamam Nisman, Direktur Dinas Hubungan Sosial dalam Kementerian Kesehatan pemerintahan Gaza menyatakan bahwa dalam 22 hari 3.700 bayi lahir di Gaza. “Mereka lahir antara tanggal 27 Desember 2008 hingga 17 Januari 2009, ketika Is­rael melakukan serangan yang menyebabkan meninggalnya 1.412 rakyat Gaza, yang mayoritas wanita dan anak-anak,” katanya.

Bulan Januari tercatat sebagai angka kelahiran tertinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. “Setiap tahun 50 ribu kasus kelahiran tercatat di Gaza. Dan, dalam satu bulan tercatat 3.000 hingga 4.000 kelahiran. Akan tetapi di masa serangan Israel 22 hari, kami mencatat 3.700 kelahiran dan pada sisa bulan Januari tercatat 1.300 kelahiran. Berarti dalam bulan Januari terjadi peningkatan kelahiran hingga 1.000 kasus,” katanya kepada islamonline.net (2/2/ 2009).

Rasio antara kematian dan kelahiran di Gaza memang tidak sama. Angka kelahiran, jelasnya lagi, mencapai 50 ribu tiap tahun, sedang kematian mencapai 5 ribu.

“Israel sengaja membunuh para wanita dan anak-anak untuk menghapus masa depan Gaza. Sebanyak 440 anak-anak dan 110 wanita telah dibunuh dan 2.000 anak serta 1.000 wanita mengalami luka-luka,” ungkapnya. ***


credit to: HP

~ C.i.N.t.a...c.U.m.A...B.u.A.t..-.N.y.A ~

~ C.i.N.t.a...c.U.m.A...B.u.A.t..-.N.y.A ~

~ f0fuLaR ke ~

Blogger Template by Blogcrowds