~ RiNDu SaNgaT………… (T_____________T) ~


Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya,
“Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya..”

Namun, tanpa dia sedari,  setiap pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan, dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahawa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke rumah anaknya Aisyah RA, isteri kesayangan Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu,
“Anakku, adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”
Aisyah RA menjawab,
“Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”
“Apakah itu?” tanya Abubakar RA.
“Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada disana”, kata Aisyah RA.
Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar RA mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abu Bakar RA mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil mengherdik,
“Siapakah kamu?!”
Abu Bakar RA menjawab,
“Aku orang yang biasa (mendatangi engkau).”
“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku!!” bantah si pengemis buta.

“Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku”, pengemis itu melanjutkan perkataannya. 
Abu Bakar RA tidak dapat menahan air matanya, ia menangis tersedu sambil berkata kepada pengemis itu,
“Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu.. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW.”

Seketika itu juga pengemis itu pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan kemudian berkata,
“Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, dia begitu mulia....”

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lahirnya dari rahim mulia
Hadirnya menyinari seisi buana
Terpadam api megah di biara
Sang Kisra Parsi rebah jua akhirnya…
Ibn Abdillah…
Namamu seindah aklaQ mutiara
Cuma pengembala, bukannya hina
senyummu mampu menghapus derita
usapanmu berbuah ubat luka…
Muhammad…
dirimu benar-benar terpuji dan dipelihara
hatimu suci, walau ummi…
BACALAH..!”
“ BACALAH DENGAN NAMA TUHANMU..!! “
bahagianya dunia dengan kehadiranmu duhai kekasih
gembiranya alam dengan wahyu pertama duhai nabi
menebarkan cahaya kebenaran buat seisi buana
umpama mentari gagah di siang hari
umpama rembulan yang menyinari hamparan bumi
umpama bintang terindah di langit Illahi
umpama mutiara di celahan kaca
umpama raja dalam kalangan hamba
kau segalanya…
kau segalanya…
kau segalanya…
ya Habibuna..
malu mengaku cinta padamu, sedang sunnahmu terlalu liat ditegakkan
malu mengaku rindu padamu, sedang terlalu keras lidah mengalun selawat
malu mengaku sayang, kerna diri terlalu hina dibandingkan dengan mulianya dirimu
malu mengaku ummatmu, sedang semuanya nista belaka…
ya Habiballah…
kerna peribadimu, aku terpesona.
kerna budimu, aku jatuh cinta.
rindu padamu tak terucap dengan kata nista
moga sudi menantiku di taman syurga
moga sudi menerimaku sebagai ikhwanmu…
Ya Rasul…
Kami rindu padamu…
ya Rasul…
Syafaatkan kami..
Ya Rasul…
Terimalah kami…
tabahnya hatimu menempuh dugaan
mengajar erti kesabaran
menjulang panji kemenangan dalam diri
terukir namamu tanda kemuliaan
Duhai kekasih buana..
ak ummat yang tidak fasih bermain kata
cuma ingin meluahkan rasa
rindu.. sayang.. cinta padamu Muhammad..
hadirlah..
bawaku pergi dari dunia penuh luka..
jijik! penuh dusta belaka!



Habibuna..
bersaksilah...
sesungguhny kami merinduimu...
maaf...
cuma mutiara ini buktiny...


0 Comments:

Post a Comment



~ C.i.N.t.a...c.U.m.A...B.u.A.t..-.N.y.A ~

~ C.i.N.t.a...c.U.m.A...B.u.A.t..-.N.y.A ~

~ f0fuLaR ke ~

Blogger Template by Blogcrowds